LAPORAN KERJA PRAKTIK

 

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERANCANGAN USER INTERFACE DAN USER EXPERIENCE WEBSITE PENDAFTARAN MAGANG DI BALAI LAYANAN PERPUSTAKAAN DPAD DIY MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING

 

Disusun oleh:

Muhammad Ifan Sidiq Maulana

H1D022012

 

 

 

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI, SAINS,  DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN/PROGRAM STUDI INFORMATIKA

PURBALINGGA

2025

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERANCANGAN USER INTERFACE DAN USER EXPERIENCE WEBSITE PENDAFTARAN MAGANG DI BALAI LAYANAN PERPUSTAKAAN DPAD DIY MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING

 

 

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana
di Jurusan Informatika Universitas Jenderal Soedirman

 

Disusun oleh:

 

Muhammad Ifan Sidiq Maulana

H1D022012

 

 

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI, SAINS, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN/PROGRAM STUDI INFORMATIKA

PURBALINGGA

2025

 

PERNYATAAN

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama   : Muhammad  Ifan Sidiq Maulana

NIM    : H1D022012

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan kerja praktik saya yang berjudul

 

PERANCANGAN USER INTERFACE DAN USER EXPERIENCE WEBSITE PENDAFTARAN MAGANG DI BALAI LAYANAN PERPUSTAKAAN DPAD DIY MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING

 

Adalah hasil karya sendiri dan bukan plagiat hasil karya orang lain.

 

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika kemudian hari terbukti bahwa laporan kerja praktik saya merupakan hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi apa pun yang diberikan.

 

 

 

Purbalingga,  10 April 2025
Muhammad Ifan Sidiq Maulana

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERANCANGAN USER INTERFACE DAN USER EXPERIENCE WEBSITE PENDAFTARAN MAGANG DI BALAI LAYANAN PERPUSTAKAAN DPAD DIY MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING

 

Disusun Oleh:

MUHAMMAD IFAN SIDIQ MAULANA

H1D022012

 

Diterima dan disetujui

Pada tanggal : …………….

 

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
   
Agus Darmawan, S.Kom., M.Cs. Nasrul Wahid, S.IP
NIP. 199008172024061001

 

NIP.

Mengetahui,

Ketua Jurusan Informatika

 

 

Dr. Ir. Lasmedi Afuan, S.T., M.Cs., IPM.

NIP.

 

PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

Laporan kerja praktik yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di perpustakaan di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman dan terbuka untuk umum, dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi keputusan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah yang menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh laporan kerja praktik haruslah seizin Dekan Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman.

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul “PERANCANGAN USER INTERFACE DAN USER EXPERIENCE WEBSITE PENDAFTARAN MAGANG DI  BALAI LAYANAN PERPUSTAKAAN DPAD DIY DENGAN METODE DESIGN THINKING’. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan tugas kerja praktik strata satu Program Studi Informatika, Universitas Jenderal Soedirman.

Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktik ini tentunya penulis membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia dan petunjuk-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik dengan baik.
  2. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan motivasi, dukungan, serta doa dan ridanya kepada penulis.
  3. Bapak Dr. Ir. Lasmedi Afuan, S.T., M.Cs., IPM. selaku Ketua Jurusan Informatika
  4. Bapak Agus Darmawan, S.Kom., M.Cs. selaku dosen Informatika dan juga dosen pembimbing kerja praktik,yang telah memberikan bimbingan, nasihat, serta saran yang baik dalam proses penyusunan laporan kerja praktik ini.
  5. Bapak Nasrul Wahid, S.IP selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan dan membantu penulis selama kerja praktik di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
  6. Segenap Pegawai dan Karyawan-karyawati dari Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY yang telah menerima dan membimbing penulis selama melaksanakan kerja praktik hingga penyelesaian laporan.
  7. Seluruh pihak yang telah berperan dan membantu penulis dalam pelaksanaan kerja praktik dan penyelesaian laporan kerja praktik ini.

Melalui laporan kerja praktik ini, Penulis berharap dapat memberikan manfaat, inspirasi, serta menjadi salah satu pembelajaran dalam pelaksanaan kerja praktik dan menjadi salah satu acuan dalam pembuatan laporan kerja praktik bagi pembaca. Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan kerja praktik ini masih belum sempurna dan memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan guna membantu penulis berkembang di masa  depan.

 

Purbalingga, 15 April 2025
Muhammad Ifan Sidiq Maulana

 

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, sehingga mendorong banyak pihak untuk memanfaatkan dunia digital dengan bantuan internet. Hal ini disebabkan oleh sifat internet yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, memungkinkan kita untuk menjelajah ke mana saja dan kapan saja dengan mudah melalui akses website. Perkembangan teknologi yang pesat juga berpengaruh besar terhadap instansi dan lembaga dalam mengelola data. Dalam hal ini, Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY dapat memanfaatkan teknologi untuk menyeleksi mahasiswa yang ingin menjalani magang di instansi tersebut.

Magang merupakan suatu aktivitas pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa di bawah bimbingan seorang ahli dalam lingkungan kerja yang nyata. Kegiatan magang dapat mencakup berbagai jenis pekerjaan, mulai dari yang tergolong sederhana hingga yang cukup kompleks. Tujuan dari kegiatan magang adalah sebagai salah satu bentuk praktik dan pengaplikasian ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh selama masa perkuliahan, yang diimplementasikan dalam konteks kegiatan kerja praktik atau magang (Samsudin, et al, 2022).

Salah satu instansi yang menyediakan program magang adalah Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY, yang membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam mengenai sistem perpustakaan, layanan informasi, serta kegiatan administrasi lainnya. Namun, informasi terkait program magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY masih kurang tersebar luas. Banyak calon peserta magang yang tidak mengetahui bahwa instansi ini membuka peluang magang, sehingga kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman di bidang perpustakaan menjadi terbatas.

Selain itu, proses pendaftaran magang di Balai Layanan DPAD DIY saat ini masih dilakukan secara manual, yaitu dengan mengirimkan berkas dokumen melalui email. Sayangnya, sistem ini memiliki beberapa kelemahan. Calon peserta seringkali kesulitan dalam mendapatkan informasi yang jelas dan mudah diakses mengenai persyaratan, tahapan, dan posisi magang yang tersedia. Proses pendaftaran yang tidak terstruktur juga menyebabkan calon peserta harus menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan respon dari admin, yang sering kali mengalami keterlambatan dalam memberikan konfirmasi. Setelah mengirimkan dokumen, calon peserta tidak memiliki akses untuk memantau status pendaftaran mereka, sehingga terpaksa harus menghubungi admin secara langsung untuk mengetahui perkembangan proses seleksi. Situasi ini menimbulkan ketergantungan pada komunikasi manual yang tidak efisien, berpotensi memperlambat proses penerimaan magang.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem pendaftaran magang berbasis web yang memiliki desain antarmuka yang ramah pengguna dan informatif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip UI/UX Design, diharapkan sistem ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam mengakses informasi serta melakukan pendaftaran dengan lebih mudah dan efisien. Perancangan ini menggunakan metode Design Thinking yang berfokus pada pemahaman terhadap kebutuhan pengguna, perancangan solusi yang efektif, serta pembuatan prototipe yang dapat diuji sebelum diimplementasikan. Dengan adanya sistem yang lebih terstruktur, Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan magang, sekaligus mempermudah calon peserta dalam memperoleh informasi dan melakukan pendaftaran tanpa hambatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana merancang UI/UX sistem pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY agar lebih informatif dan mudah diakses oleh calon peserta magang?
  2. Bagaimana meningkatkan efisiensi proses pendaftaran magang agar lebih terstruktur dan mengurangi ketergantungan pada komunikasi manual melalui email?
  3. Bagaimana merancang pengalaman pengguna yang lebih baik dengan menyediakan fitur pemantauan status pendaftaran secara real-time?

1.3 Batasan Masalah

Agar perancangan UI/UX sistem pendaftaran magang ini lebih terarah, terdapat beberapa batasan masalah yang ditetapkan sebagai berikut:

  1. Perancangan hanya berfokus pada tampilan antarmuka pengguna (UI/UX) tanpa mencakup pengelolaan admin atau sistem backend yang menangani proses seleksi dan penerimaan peserta magang.
  2. Sistem yang dirancang hanya menyediakan fitur untuk pengunjung dan user login, di mana pengunjung dapat mengakses informasi terkait magang, sementara user login dapat mengajukan permohonan magang serta melihat status pengajuan.
  3. Proses pendaftaran yang dirancang hanya mencakup tahapan pengajuan permohonan magang hingga tampilan status pendaftaran, tanpa fitur penerimaan otomatis atau notifikasi berbasis sistem.
  4. Perancangan UI/UX ini dilakukan menggunakan metode Design Thinking dan hanya mencakup hingga tahap Usability Testing, tidak mencakup pengujian terhadap aplikasi yang terintegrasi secara menyeluruh (baik front-end maupun back-end) dalam lingkungan operasional yang sesungguhnya.

1.4 Tujuan

Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Kerja Praktik di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY antara lain yaitu:

  1. Memenuhi persyaratan kelulusan sebagai Sarjana Informatika, Universitas Jenderal Soedirman.
  2. Mahasiswa dapat memahami peran penting ilmu informatika dalam suatu perusahaan ataupun instansi. Mahasiswa juga dapat belajar untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin dihadapi setelah lulus, berbekal pengetahuan informatika yang telah diperoleh selama studi.
  3. Merancang User Interface (UI) dan User Experience (UX) untuk website pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY
  4. Menjadikan Laporan Kerja Praktik ini sebagai bukti tertulis telah dilaksanakannya Kerja Praktik kepada pihak Jurusan Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirma

1.5 Kegunaan Kerja Praktik

Berikut adalah kegunaan dari Kerja Praktik, antara lain yaitu:

  • Bagi Mahasiswa
    1. Melaksanakan mata kuliah wajib Kerja Praktik.
    2. Memenuhi jumlah SKS yang diperlukan sebagai syarat untuk mengambil Tugas Akhir.
    3. Mendapatkan pengalaman kerja di instansi/perusahaan secara langsung.
    4. Memudahkan penerimaan informasi seputar kerja praktik pada Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
  • Bagi Instansi/Perusahaan
    1. Menjalin hubungan yang baik antara pihak Universitas Jenderal Soedirman dengan Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
    2. Memudahkan penyebaran informasi seputar kerja praktik yang dilakukan oleh mahasiswa.
  • Bagi Universitas
    1. Membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja.
    2. Sebagai masukan untuk pengembangan kurikulum yang sesuai atau sepadan dengan kebutuhan lapangan kerja.

1.6 Tempat Kerja Praktik

Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut:

  1. Waktu

Kerja praktik dilaksanakan pada tanggal 6 Januari sampai dengan 6 Februari 2025. Hari dan waktu pelaksanaan kerja praktik sesuai dengan jadwal pada instansi terkait.

  1. Tempat
Nama Instansi : Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY
Alamat : Jl. Raya Janti, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
No. Telepon : (0274) 4536234

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktik ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian ini, penulis menjelaskan isi dari laporan kerja praktik berupa latar belakang, tujuan, manfaat, batasan masalah, waktu, dan tempat pelaksanaan kerja praktik.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini, penulis menjelaskan pengertian dan deskripsi mengenai perancangan, user interface, user experience, website, dan Figma.

BAB III : PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Pada bagian ini, penulis menjelaskan profil instansi, pelaksanaan kerja praktik, dan metode kerja praktik.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Pada bagian ini, penulis menjelaskan hasil dari penerapan metode design thinking dalam perancangan UI/UX. Penjelasan ini mencakup tahapan-tahapan yang dilalui, mulai dari tahap empathize hingga tahap test, serta hasil evaluasi yang diperoleh dari pengguna.

BAB V : PENUTUP

Pada bagian ini, penulis menyajikan kesimpulan serta saran yang diperoleh dari pelaksanaan kerja praktik di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.

 

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perancangan

Perancangan adalah suatu proses sistematis dalam merencanakan dan menciptakan suatu produk, sistem, atau solusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Proses ini melibatkan tahapan analisis, konseptualisasi, pengembangan, dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek fungsional, estetika, teknis, dan ekonomis. (Nopriandi H, 2018).

Perancangan adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system. (Muhyidin, et al, 2020)

 

2.2 User Interface

User Interface adalah komponen visual dan interaktif dari sebuah sistem seperti aplikasi dan website. User Interface (UI) adalah saat sistem dan pengguna dapat saling berinteraksi satu dengan lainnya melalui perintah seperti halnya menggunakan konten dan memasukan data. (Multazam, et al, 2020).

User Interface merupakan serangkaian tampilan grafis yang dapat dimengerti oleh pengguna komputer dan diprogram sedemikian rupa sehingga dapat terbaca oleh sistem operasi komputer dan beroperasi sebagaimana mestinya (Darmawan R, 2013). Tampilan ini mencakup berbagai elemen visual seperti tombol, ikon, menu, teks, gambar, dan tata letak yang disusun secara sistematis agar mudah dipahami oleh pengguna. Desain UI yang baik harus mempertimbangkan aspek usability (kemudahan penggunaan), accessibility (aksesibilitas), dan user experience (pengalaman pengguna) agar pengguna dapat berinteraksi dengan sistem secara efektif, efisien, dan menyenangkan.

2.3 User Experience

User Experience (UX) disebutkan sebagai pengalaman yang terkait dengan reaksi, persepsi, perilaku, emosi dan pikiran pengguna saat menggunakan sistem. User Experiece (UX) menilai seberapa kepuasan dan kenyamanan seseorang terhadap sebuah produk, sistem, dan jasa. (Wiryawan, 2011).

UX yang baik bertujuan untuk menciptakan interaksi yang intuitif, efisien, dan menyenangkan, sehingga pengguna merasa puas dan terdorong untuk terus menggunakan produk atau sistem tersebut. Selain itu, UX juga mempertimbangkan konteks penggunaan, kebutuhan pengguna, serta tantangan yang mungkin dihadapi selama proses interaksi. Dengan demikian, UX menjadi faktor kunci dalam menentukan keberhasilan suatu produk atau sistem dalam memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pengguna.

 

2.4 Website

Website adalah alamat atau lokasi didalam internet suatu halaman web, pada umumnya membuat dokumen HTML dan dapat berisi foto atau gambar grafis, music, teks, bahkan gambar yang bergerak. (Yumarlin, 2016). Dengan memanfaatkan teknologi ini, informasi dapat diakses sepanjang hari tanpa batas waktu, yaitu selama 24 jam dalam sehari, serta dikelola secara otomatis oleh sistem. Secara umum, website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman web yang berisi berbagai jenis informasi, seperti teks, gambar, audio, video, dan file lainnya, yang tersedia untuk pengguna melalui sebuah web server.

Website merupakan komponen dari teknologi internet, dimana teknologi adalah sistem yang dirancang oleh manusia dengan maksud dan tujuan tertentu. Teknologi tersebut bertujuan untuk mempermudah manusia dalam meringankan usahanya, meningkatkan hasil yang diperoleh, serta menghemat tenaga dan sumber daya yang tersedia. (Andriyan, et al, 2020).

2.5 Figma

Ada berbagai tools yang digunakan untuk merancang antarmuka dan pengalaman pengguna, salah satunya adalah aplikasi Figma. Figma merupakan sebuah software design tool yang populer digunakan untuk membuat berbagai elemen visual, termasuk mendesain, merancang, wireframing, prototyping, serta desain antarmuka sebuah tampilan website dan aplikasi mobile. (Santoso, M.F, 2022).

Figma merupakan sebuah platform yang memungkinkan para desainer untuk menghasilkan tampilan visual dari aplikasi, situs web, ataupun produk perangkat lunak dengan menggunakan berbagai elemen seperti tombol, ikon, teks, dan grafis. Di samping itu, Figma juga memiliki keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan dan aksesibilitas karena dapat diakses melalui browser web tanpa perlu mengunduh aplikasi terlebih dahulu. Dokumentasi desain disimpan di cloud, sehingga dapat diakses dari berbagai perangkat dan lokasi, yang pada gilirannya memfasilitasi proses desain yang efisien dan memastikan konsistensi dalam pengembangan produk digital.

 

BAB 3
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

3.1 Profil Tempat Kerja Praktik

3.1.1 Profil Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY

Sejarah terbentuknya Balai Layanan Perpustakaan tidak dapat dipisahkan dengan peresmian gedung Grhatama Pustaka oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X pada Senin wage, 21 Desember 2015. Grhatama Pustaka merupakan nama Gedung layanan perpustakaan milik Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama tersebut diberikan langsung oleh Gubernur DIY untuk perpustakaan yang beralamat di Jalan Janti Banguntapan Bantul. Gedung layanan perpustakaan ini merupakan perpaduan konsep modern dan tradisional. Kemegahan dan berbagai fasilitas mengakomodir kebutuhan masyarakat modern akan kemudahan dan kenyamanan. Filosofi bangunan mencerminkan semangat keistimewaan Jogja serta cita-cita kesempurnaan manusia Jawa sebagai pribadi yang Prakoso, Wulung, Agung dan Wangi melalui pemanfaatan perpustakaan.Terdiri dari 3 lantai Grhatama Pustaka menjadi destinasi rekreatif edukatif bagi masyarakat DIY dan sekitarnya.

Dasar hukum kelembagaaan berdirinya Balai Layanan Perpustakaan berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 105 tahun 2015 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPT Balai Layanan Perpustakaan. Kemudian pada tahun 2018 diperbarui dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 91 tahun 2018 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Sedangkan untuk kelembagaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa (Perdais) Daerah istimewa Yogyakarta nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta disebutkan bahwa DPAD DIY merupakan salah satu Dinas di Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan Bidang Perpustakaan dan urusan pemerintahan Bidang Kearsipan.

3.2 Pelaksanaan Kerja Praktik

3.2.1 Tahap Persiapan Kerja Praktik

  1. Mengajukan Surat Pengantar Kerja Praktik pada Sistem Informasi Kerja Praktik (SIKAP).
  2. Mengajukan permohonan ijin kerja praktik kepada Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas berupa surat pengantar dari fakultas.
  3. Menerima surat balasan dari Instansi berupa kesediaan dalam menerima kegiatan kerja praktik dan berkonsultasi mengenai topik yang dapat diambil.
  4. Mengajukan usulan kerja praktik kepada Komisi Kerja Praktik dengan melampirkan proposal kegiatan kerja praktik dan surat balasan berisi kebersediaan instansi dalam menerima mahasiswa kerja praktik.
  5. Komisi menyatakan kelayakan usulan Kerja Praktik.
  6. Mendapatkan Surat Perintah Kerja Praktik oleh Fakultas.
  7. Pelaksanaan kerja praktik sesuai waktu yang telah disepakati oleh instansi dan mahasiswa.

3.2.2 Waktu

Waktu pelaksanaan kerja praktik berjalan selama 1 bulan pada tanggal 6 Januari sampai dengan 6 Februari 2025. Rincian kegiatan selama pelaksanaan kerja praktik ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel

Waktu Kegiatan
6 – 7 Januari 2025 Orientasi lingkungan kerja praktik, pengenalan sistem kerja, serta diskusi awal dengan pembimbing terkait tugas dan proyek yang akan dikerjakan.
8 – 12 Januari 2025 Melakukan riset awal dan pengumpulan data terkait kebutuhan pengguna melalui observasi dan wawancara. Menganalisis masalah yang ada dalam sistem pendaftaran magang saat ini.
13 – 19 Januari 2025 Merumuskan pernyataan masalah berdasarkan hasil riset. Membuat persona pengguna untuk memahami karakteristik dan kebutuhan target pengguna.
20 – 26 Januari 2025 Melakukan brainstorming dan menyusun ide untuk solusi desain. Membuat wireframe sebagai gambaran awal tampilan antarmuka pengguna.
27 Januari – 2 Februari 2025 Mendesain high-fidelity prototype menggunakan Figma. Melakukan pengujian desain menggunakan tool Maze kepada calon pengguna untuk mendapatkan umpan balik awal.
3 – 6  Februari Melakukan revisi berdasarkan hasil pengujian. Menyusun dokumentasi laporan akhir kerja praktik.

 

Selain mengerjakan tugas yang berkaitan dengan pembuatan desain, penulis juga turut serta dalam memberikan layanan di perpustakaan, mulai dari layanan digital hingga audio visual, sesuai dengan perintah yang diberikan oleh pembimbing setiap harinya.

3.3 Metode Kerja Praktik

Dalam pelaksanaan kerja praktik, pengembangan desain UI/UX dilakukan dengan menerapkan metode Design Thinking yang meliputi lima tahapan, yaitu Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan Test.

Design Thinking merupakan suatu metode pendekatan yang diterapkan sebagai inovasi strategis dalam proses perancangan. Design Thinking digunakan sebagai metode analisis yang memfokuskan pada pemahaman kebutuhan pengguna, serta memperhatikan aspek-aspek seperti bentuk, hubungan, perilaku, interaksi, dan emosi manusia. Tujuan dari metode ini yaitu untuk menghasilkan solusi yang optimal. (Soedewi S, et al, 2022).  Tahap-tahap design thinking dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar

 

Adapun tahapan metode kerja praktik yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Emphatize

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data untuk memahami permasalahan dan kebutuhan pengguna terkait sistem pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan calon pengguna dan pihak terkait. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan wawasan mengenai pengalaman, kendala, serta ekspektasi pengguna terhadap sistem yang akan dirancang.

 

  1. Define

Setelah data dikumpulkan dari tahap empati, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi inti permasalahan berdasarkan informasi yang telah diperoleh. Dalam tahap ini, pernyataan masalah dirumuskan secara spesifik agar dapat dijadikan dasar dalam pengembangan solusi. Selain itu, tahap ini juga mencakup pembuatan persona pengguna, yaitu representasi fiktif dari pengguna yang didasarkan pada hasil riset yang telah dilakukan. Persona membantu dalam memahami karakteristik, kebutuhan, serta tujuan pengguna sehingga solusi yang dikembangkan lebih tepat sasaran.

 

  1. Ideate

Pada tahap ini, dilakukan brainstorming untuk mengeksplorasi berbagai solusi desain yang dapat mengatasi masalah yang telah diidentifikasi. Ide-ide yang dihasilkan kemudian dikembangkan menjadi sketsa awal atau wireframe, yang menggambarkan struktur dasar antarmuka sistem serta alur interaksi pengguna.

 

  1. Prototype

Wireframe yang telah dibuat kemudian dikembangkan menjadi high-fidelity prototype menggunakan Figma. Desain ini mencakup elemen visual seperti tata letak, warna, tipografi, serta interaksi yang dirancang agar lebih intuitif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Prototipe ini menjadi model awal dari sistem yang akan diuji sebelum implementasi lebih lanjut.

 

  1. Test

Tahap terakhir adalah pengujian prototipe dengan calon pengguna untuk memperoleh umpan balik terkait pengalaman penggunaan desain yang dibuat. Hasil pengujian digunakan untuk mengevaluasi efektivitas desain serta mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki. Jika ditemukan kekurangan, maka desain akan direvisi dan diuji kembali hingga mencapai hasil yang optimal.

 

 

BAB 4
IMPLEMENTASI

4.1 Empathize

Tahap Empathize merupakan langkah awal dalam metode Design Thinking yang bertujuan untuk memahami secara mendalam kebutuhan, tantangan, serta permasalahan yang dihadapi oleh pengguna dalam proses pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Pada tahap ini, pengumpulan informasi dilakukan secara langsung melalui wawancara dengan pengguna atau user interview. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi yang komprehensif mengenai pengalaman mereka selama mengajukan pendaftaran magang, termasuk kendala-kendala yang sering ditemui.

Data yang terkumpul dari tahap Empathize menjadi fondasi penting dalam merancang solusi desain yang berpusat pada pengguna (user-centered). Informasi ini tidak hanya membantu mengidentifikasi masalah yang ada, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan efisiensi dalam proses pendaftaran magang. Dengan memahami kebutuhan dan harapan pengguna secara mendalam, penulis dapat merancang solusi yang lebih relevan dan efektif, sehingga pengalaman pengguna dalam mengakses layanan pendaftaran magang dapat menjadi lebih baik dan memuaskan.

 

4.1.1 User Interview

User Interview adalah sebuah metode komunikasi yang melibatkan dua pihak atau lebih, di mana satu pihak mengajukan serangkaian pertanyaan dan pihak lain merespons dengan memberikan jawaban, tanggapan, atau penjelasan. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi, wawasan, atau perspektif mendalam mengenai topik tertentu yang sedang diteliti atau dibahas. Proses user interview pada tahap ini dilakukan dengan beberapa calon peserta magang yang pernah mendaftar ke Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. User Interview ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam sistem pendaftaran yang ada serta mencari tahu ekspektasi pengguna terhadap sistem baru yang akan dikembangkan. Berikut Tabel 2 yang merupakan daftar pertanyaan user interview yang diberikan kepada responden.

Tabel 2. Daftar Pertanyaan User Interview

No. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana pengalaman Anda dalam mengajukan pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY?
2. Kendala apa yang Anda hadapi selama proses pendaftaran?
3. Apa harapan Anda terhadap sistem pendaftaran magang yang lebih baik?

 

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa responden, diperoleh informasi yang menunjukkan adanya kesamaan kendala dalam proses pendaftaran magang. Hasil dari jawaban responden terhadap pertanyaan wawancara dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Pertanyaan User Interview

No. Kode Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. U1 Sebagian besar responden merasa kesulitan dalam menemukan informasi pendaftaran magang karena kurangnya publikasi yang jelas.
2. U2 Proses pendaftaran yang dilakukan melalui email dinilai kurang efisien karena membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan respon.
3. U3 Mayoritas responden mengharapkan adanya sistem yang lebih terstruktur, mudah diakses, serta menyediakan fitur pemantauan status pendaftaran.

 

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan responden, informasi yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut pada tahap Define untuk merumuskan permasalahan yang lebih jelas dan spesifik. Berikut ini merupakan rangkuman temuan utama dari wawancara yang telah dilakukan, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Rangkuman User Interview

No. Daftar Pertanyaan
1. Hasil dari pertanyaan User Interview (U1), sebagian besar responden mengalami kesulitan dalam menemukan informasi terkait pendaftaran magang.
2. Hasil dari pertanyaan User Interview (U2), proses pendaftaran melalui email membutuhkan waktu lama dan sulit dipantau.
3. Hasil dari pertanyaan User Interview (U3), pengguna menginginkan sistem pendaftaran magang yang lebih terstruktur, mudah digunakan, dan dapat dipantau secara real-time.

 

4.2 Define

Pada tahap Define, data dan temuan yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi masalah inti yang dihadapi oleh pengguna dalam proses pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Tahap ini bertujuan untuk merumuskan permasalahan dengan lebih terfokus serta menggali kebutuhan pengguna secara lebih komprehensif. Dengan pendekatan ini, solusi desain yang dihasilkan diharapkan dapat benar-benar selaras dengan kebutuhan dan ekspektasi pengguna, sehingga memberikan dampak yang lebih signifikan.

Salah satu metode yang digunakan dalam tahap Define adalah pembuatan User Persona, User Journey Map, dan How Might We (HMW). User Persona membantu dalam memahami karakteristik dan profil pengguna, sementara User Journey Map memetakan perjalanan pengalaman pengguna secara detail. Adapun How Might We (HMW) digunakan untuk merumuskan pertanyaan atau pernyataan masalah yang dapat menjadi panduan dalam mengembangkan solusi yang inovatif dan relevan.

4.2.1 User Persona

User Persona dikembangkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dalam tahap Empathize untuk memahami pengalaman serta kendala yang dialami calon peserta magang dalam proses pendaftaran. Melalui wawancara ini, berbagai tantangan yang mereka hadapi teridentifikasi, seperti kurangnya informasi terkait magang, proses pendaftaran yang tidak efisien, serta kesulitan dalam memantau status pengajuan.

Persona yang dihasilkan dalam proses ini bertujuan untuk memahami kebutuhan calon peserta magang yang mengalami kesulitan dalam sistem pendaftaran saat ini. Fokus utama dari pembuatan user persona adalah memastikan bahwa proses pendaftaran magang dapat diakses dengan lebih mudah, transparan, dan efisien. Dengan pendekatan ini, diharapkan desain solusi yang dikembangkan mampu mengakomodasi kebutuhan calon peserta magang, mulai dari pencarian informasi hingga pemantauan status pengajuan secara lebih praktis.

 

Tabel 4. User Persona

Nama Camelia Putri Ramadhanti
Usia 20 Tahun
Profesi Mahasiswa
Tujuan l   Mengikuti program magang untuk menambah pengalaman dan keterampilan kerja

l   Memenuhi syarat akademik dalam perkuliahan

Kebutuhan l   Informasi pendaftaran magang yang jelas dan mudah diakses

l   Proses pendaftaran yang cepat dan efisien

l   Sistem yang memungkinkan pemantauan status pendaftaran secara real-time

Tantangan l   Kesulitan dalam menemukan informasi pendaftaran yang akurat

l   Proses pendaftaran yang panjang dan tidak terstruktur

l   Harus menunggu lama untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak pengelola

Motivasi l   Mendapat pengalaman kerja yang relevan dengan bidang akademik

l   Meningkatkan keterampilan profesional sebelum lulus kuliah

l   Mengoptimalkan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat

 

 

4.2.2 User Journey Map

User Journey Map merupakan representasi visual bagaimana proses user mencapai tujuannya dan bagaimana pengalaman mereka saat menggunakan sistem pendaftaran magang. Pemetaan ini bertujuan untuk memahami interaksi pengguna dan mengidentifikasi kendala serta peluang perbaikan dalam sistem yang dikembangkan (Kurniasari et al., 2022).

Pada User Journey Map, tahapan perjalanan pengguna dibagi menjadi beberapa fase sebagai berikut:

  1. Tahap Awal: Kesadaran dan Informasi Awal
  • Pengguna menyadari adanya program magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY melalui informasi dari teman, media sosial, atau website resmi.
  • Pengguna mencari informasi lebih lanjut mengenai prosedur pendaftaran dan persyaratan yang diperlukan.
  1. Tahap Menengah: Menemukan Informasi
  • Pengguna menjelajahi website resmi DPAD DIY untuk menemukan informasi lengkap mengenai program magang.
  • Pengguna mencari tahu tentang bidang/divisi magang, serta persyaratan yang harus dipenuhi.
  1. Tahap Menengah: Menelusuri Detail
  • Pengguna membaca detail informasi mengenai divisi yang tersedia, tugas yang akan dikerjakan, dan dokumen yang harus disiapkan.
  • Pengguna mencari tahu bagaimana cara mengirimkan pendaftaran dan dokumen yang dibutuhkan.
  1. Interaksi dan Keputusan
  • Jika pengguna tertarik, mereka mulai mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di website.
  • Pengguna mengunggah dokumen persyaratan dan mengirimkan formulir secara online.
  • Setelah mengirimkan pendaftaran, pengguna menunggu konfirmasi dan informasi lebih lanjut mengenai status pendaftaran.
  1. Setelah Keputusan: Engagement
  • Pengguna yang telah diterima akan mendapatkan pesan dalam kolom inbox pada website dan konfirmasi kepada pengelola magang untuk menyelesaikan registrasi ulang pelaksanaan magang.

 

Berdasarkan deskripsi user journey map di atas, dapat digambarkan sebuah kesimpulan seperti pada Gambar 2.

 

Gambar 2. User journey map

 

 

4.2.3 How Might We

Tahap How Might We (HMW) digunakan untuk merumuskan pertanyaan yang dapat mengarah pada solusi kreatif atas permasalahan yang dihadapi pengguna. Metode ini membantu mengubah tantangan yang ditemukan selama tahap Empathize menjadi peluang inovatif dalam pengembangan desain sistem yang lebih baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dirangkum pada User Interview, dapat disusun daftar pertanyaan How Might We yang bertujuan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dialami oleh pengguna. Tabel berikut menyajikan hasil pemetaan How dan Might, di mana How berisi kumpulan pertanyaan yang muncul dari pernyataan atau masalah yang dihadapi oleh pengguna, sedangkan Might merupakan jawaban yang berpotensi menjadi solusi terhadap masalah tersebut.

Tabel 6. How Might We

How Might
Bagaimana cara agar informasi magang lebih mudah ditemukan oleh calon peserta? Menyediakan halaman khusus yang berisi informasi lengkap mengenai program magang, termasuk syarat, alur pendaftaran, dan kontak yang dapat dihubungi.
Bagaimana sistem dapat mempermudah pendaftaran magang tanpa harus mengirim email manual? Mengembangkan fitur pendaftaran online yang langsung dapat diakses melalui website.
Bagaimana cara memastikan pengguna dapat mengetahui status pendaftaran mereka tanpa harus menunggu lama? Menyediakan halaman “Status Permohonan” yang memungkinkan pengguna melihat perkembangan pendaftaran mereka secara real-time.
Bagaimana cara agar calon peserta magang mendapatkan gambaran jelas tentang bidang yang tersedia? Menambahkan halaman deskripsi untuk setiap divisi magang yang mencantumkan tugas, proyek, dan keterampilan yang akan dipelajari.

 

Dengan adanya tahap How Might We, proses perancangan dapat lebih terarah dalam mengidentifikasi solusi yang tepat berdasarkan kebutuhan pengguna. Jawaban dari permasalahan ini akan menjadi dasar dalam tahap selanjutnya, yaitu Ideate, untuk menentukan fitur yang akan dikembangkan dalam sistem pendaftaran magang.

 

4.3 Ideate

Tahap Ideate merupakan proses brainstorming untuk menghasilkan berbagai solusi kreatif berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi pada tahap How Might We. Pada tahap ini, berbagai ide dikembangkan tanpa batasan terlebih dahulu, sehingga dapat mengeksplorasi kemungkinan solusi yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setelah berbagai ide terkumpul, dilakukan seleksi untuk menentukan solusi yang paling efektif dan dapat diterapkan dalam perancangan sistem pendaftaran magang.

4.3.1 Daftar Fitur

Setelah melakukan analisis kebutuhan dan perancangan tampilan, beberapa fitur utama telah diidentifikasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam proses pendaftaran magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Hasil dari proses ini menghasilkan daftar fitur yang dapat dilihat pada Gambar 1. Fitur-fitur ini mencakup fungsi utama, seperti registrasi akun, login,  informasi divisi magang, pengisian formulir pendaftaran, status permohonan, inbox, serta pengelolaan profil pengguna. Fitur-fitur ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses informasi serta melakukan pendaftaran magang secara praktis dan transparan.

Gambar 3. Daftar fitur

 

Fitur registrasi dan login memungkinkan calon peserta magang untuk membuat akun dan mengakses layanan pendaftaran dengan aman. fitur daftar divisi, yang memberikan informasi terkait pilihan divisi yang tersedia untuk magang. Fitur pengisian formulir pendaftaran dirancang agar pengguna dapat mengajukan permohonan magang dengan mengunggah dokumen yang diperlukan. Terdapat pula fitur status permohonan membantu pengguna dalam memantau perkembangan aplikasi magang mereka secara real-time. Untuk mempermudah komunikasi, sistem ini menyediakan fitur pesan/inbox serta notifikasi guna memberikan pembaruan terkait proses seleksi. Tidak ketinggalan, fitur profil pengguna memungkinkan peserta untuk mengelola informasi pribadi mereka, sementara fitur kontak menyediakan akses mudah untuk berkomunikasi dengan admin atau pihak pengelola magang. Dengan kombinasi fitur ini, sistem diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pendaftaran magang.

 

 

4.3.2 Sitemap

Sitemap berfungsi sebagai representasi visual dari struktur halaman dan fitur yang terdapat dalam sistem pendaftaran magang Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Dengan adanya sitemap, desainer dapat memahami alur navigasi serta keterkaitan antar halaman dalam sistem. Penyusunan sitemap dalam bentuk diagram membantu dalam merancang pengalaman pengguna yang lebih intuitif serta memastikan bahwa fitur-fitur yang telah diidentifikasi dapat diakses dengan mudah oleh pengguna.

 

Setelah tahap perancangan fitur selesai, langkah berikutnya adalah pembuatan antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sitemap ini menjadi acuan utama dalam proses desain, memastikan bahwa setiap halaman dan fitur tersusun secara sistematis dan mudah diakses. Gambar 3 memperlihatkan struktur sitemap yang menggambarkan bagaimana halaman-halaman dalam sistem pendaftaran magang diorganisasikan secara terstruktur untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal.

Gambar 4. Sitemap

 

4.3.3 Task Flow

Task Flow merupakan rangkaian langkah-langkah spesifik yang perlu dilakukan pengguna untuk menyelesaikan tugas tertentu dalam sistem pendaftaran magang. Task Flow ini dirancang untuk memastikan bahwa pengguna dapat menyelesaikan setiap proses dengan efisien dan tanpa hambatan. Dengan adanya alur ini, sistem dapat membantu pengguna dalam mencapai tujuan mereka, seperti melakukan pendaftaran magang atau memantau status permohonan. Task Flow ini dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. User Task Flow

 

Task flow: Pendaftaran magang.

  1. Pengguna mengakses website pendaftaran magang untuk memperoleh informasi umum terkait program magang di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
  2. Pengguna membuka halaman divisi untuk membaca daftar divisi yang tersedia serta deskripsi tugasnya sebelum mengajukan permohonan.
  3. Jika tertarik, pengguna mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah berkas yang diperlukan di halaman Permohonan.
  4. Setelah mengisi formulir pendaftaran, pengguna dapat memantau proses pendaftaran yang telah diajukan di halaman status permohonan.
  5. Pengguna menerima notifikasi di halaman Inbox yang berisi informasi apakah permohonan magang diterima atau ditolak.

 

Berdasarkan task flow pendaftaran magang maka dapat disajikan dengan sederhana menjadi seperti Gambar 6.

Gambar 5. Task flow pendaftaran magang

 

4.4 Prototype

Tahap keempat dalam metode Design Thinking adalah Prototype, yang berfokus pada pembuatan model awal dari solusi yang telah dikembangkan dalam tahap Ideate. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menguji berbagai aspek desain sebelum implementasi penuh dilakukan. Pembuatan Prototype diawali dengan penyusunan Design System, yang berfungsi sebagai panduan dalam merancang tampilan antarmuka website. Dengan adanya Design System, elemen-elemen desain seperti warna, tipografi, dan komponen UI dapat terstandarisasi, sehingga menghasilkan desain yang konsisten dan mudah dikembangkan lebih lanjut.

Proses pembuatan Prototype melibatkan beberapa tahap, dimulai dari wireframing sebagai kerangka dasar tata letak halaman, lalu dikembangkan menjadi high-fidelity design yang lebih mendetail dan interaktif. Selama proses ini, komunikasi dengan klien dilakukan secara intensif untuk memastikan bahwa desain yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Prototype ini dikembangkan menggunakan Figma, yang memungkinkan simulasi alur interaksi berdasarkan task flow yang telah dibuat sebelumnya.

 

4.4.1 Design System

Design System merupakan kumpulan komponen yang digunakan secara berulang dalam desain untuk menjaga standar kualitas dan konsistensi (Karo Sekali et al., 2023). Dengan adanya Design System, setiap elemen desain terdokumentasi dengan baik, sehingga memudahkan proses pengembangan tanpa harus merancang ulang komponen yang sama. Pada proyek ini, Design System mencakup ikon, palet warna, tipografi, tombol, dan input field yang digunakan dalam perancangan antarmuka. Komponen Design System secara lebih rinci dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Design System UI/UX

4.4.2 Wireframe

Wireframe adalah representasi visual sederhana dari tata letak dan struktur halaman dalam sebuah aplikasi sebelum memasuki tahap desain yang lebih mendetail. Wireframe berfungsi sebagai panduan awal dalam menyusun elemen-elemen utama pada setiap halaman, sehingga membantu dalam perencanaan dan pengorganisasian konten secara lebih efektif. Pada proyek ini, wireframe website pendaftaran magang Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY mencakup berbagai halaman utama, seperti registrasi akun, login, beranda, divisi, permohonan, form pengajuan, status permohonan, kontak, inbox, profil pengguna, serta tampilan alert. Wireframe ini dapat dilihat pada Gambar 7 hingga 17.

 

Gambar 7. Wireframe registrasi akun

 

Gambar 8. Wireframe login

 

 

Gambar 9. Wireframe beranda

 

 

 

 

 

 

Gambar 10. Wireframe divisi

 

Gambar 11. Wireframe permohonan

 

 

Gambar 12. Wireframe form pengajuan

 

Gambar 13. Wireframe status permohonan

 

 

Gambar 14. Wireframe kontak

 

Gambar 15. Wireframe inbox

 

 

 

 

 

Gambar 16. Wireframe profil pengguna

 

Gambar 17. Wireframe alert

 

4.4.3 High Fidelity Design

  1. Halaman Beranda

Halaman beranda merupakan halaman yang pertama kali terbuka saat pengguna mengakses link website pendaftaran magang Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Di halaman ini terdapat informasi mengenai sambutan, deskripsi singkat, persyaratan magang, keuntungan magang, serta lokasi pelaksanaan magang. Halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 18.

 

Gambar 18. Ha beranda

 

 

  1. Halaman Registrasi Akun

Halaman registrasi akun digunakan untuk membuat akun baru agar pengguna dapat mengakses layanan magang. Di halaman ini, pengguna diminta memasukkan nama lengkap, email, serta kata sandi yang harus dikonfirmasi ulang sebelum mendaftar. Halaman registrasi akun dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Prototype registrasi akun

  1. Halaman Login

Halaman login digunakan untuk mengakses akun yang telah terdaftar di website magang Balai Yanpus DPAD DIY. Pengguna diminta memasukkan alamat email dan kata sandi yang sesuai dengan data pendaftaran. Terdapat opsi “Ingat Saya” untuk menyimpan sesi login. Jika belum memiliki akun, pengguna dapat mendaftar melalui tautan “Daftar Sekarang.” Halaman login dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Prototype login

  1. Halaman Divisi

Halaman Divisi menampilkan daftar divisi magang yang tersedia di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY, termasuk Tim IT, Humas, dan Perpustakaan, masing-masing dengan deskripsi tugas dan kuota. Setiap divisi memiliki tombol “Daftar” untuk pengajuan magang. Halaman divisi dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Prototype divisi

 

 

  1. Halaman Permohonan

Halaman Permohonan menampilkan status pendaftaran magang pengguna. Jika belum mendaftar, halaman ini menampilkan ilustrasi serta pesan bahwa pengguna belum melakukan pendaftaran magang. Terdapat tombol “Daftar” yang mengarahkan pengguna ke halaman formulir pengajuan magang.

Gambar 22. Prototype permohonan

  1. Halaman Formulir Pengajuan Magang

Halaman Formulir Pengajuan Magang memungkinkan pengguna mengisi data untuk mendaftar magang. Pengguna memilih divisi, menentukan periode magang, dan mengunggah dokumen pendukung seperti CV, surat pengantar, dan proposal magang. Terdapat juga opsi untuk mengunggah pedoman magang dari universitas jika ada. Setelah mengisi semua data, pengguna dapat menekan tombol “Daftar” untuk mengajukan permohonan. Halaman formulir pengajuan magang dapat dillihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Prototype formulir pengajuan magang

  1. Halaman Status Permohonan

Halaman Status Permohonan menampilkan tahapan pendaftaran magang dengan tiga status: Pending, Proses, dan Diterima/Ditolak. Saat masih dalam tahap Pending atau Proses, sistem akan menampilkan informasi prakiraan waktu, seperti “Proses sekitar 3 hari kerja”. Jika permohonan telah Diterima, informasi berubah menjadi “Selesai”, seperti yang terlihat pada Gambar 24. Pengguna juga dapat mengunduh Surat Diterima Magang, Pedoman Magang, dan Surat Selesai Magang setelah seluruh tahapan diselesaikan.

Gambar 24. Prototype status permohonan

  1. Halaman Kontak

Halaman Kontak menyediakan informasi lengkap mengenai Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY, termasuk alamat, email, nomor telepon, dan WhatsApp. Pengguna juga dapat melihat lokasi melalui peta yang tersemat. Selain itu, terdapat formulir kontak di mana pengguna bisa mengisi nama, email, dan pesan, lalu mengirimkan pertanyaan atau permintaan informasi langsung kepada pihak pengelola. Halaman kontak dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Prototype kontak

  1. Halaman Inbox

Halaman Inbox menampilkan pesan notifikasi bagi pengguna terkait status pendaftaran magang mereka. Setiap pesan dilengkapi dengan timestamp untuk memberikan informasi waktu penerimaan notifikasi. Halaman ini membantu pengguna untuk tetap mendapatkan informasi terbaru mengenai proses magang mereka. Halaman inbox dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 26. Prototype inbox

  1. Halaman Profil Pengguna

Halaman Profil Pengguna memungkinkan pengguna untuk mengedit dan memperbarui informasi pribadi mereka. Dalam tampilan ini, terdapat kolom untuk mengubah biodata diri, termasuk nama lengkap, nama panggilan, jenis kelamin, NIS/NIM/NIP, NIK, asal jurusan atau institusi, alamat, email, nomor HP, serta akun media sosial. Halaman ini berfungsi untuk memastikan bahwa informasi pengguna selalu akurat dan dapat diperbarui dengan mudah. Halaman profil pengguna dapat dilihat pada Gambar 27.

Gambar 26. Prototype profil pengguna

 

 

 

Tambahan:

  1. Belum ada Bab 5
  2. Belum ada Daftar Pustaka, minimal 20.. klo belum 20, bisa ditambahkan

 

Form Pendaftaran

 www.expertindo-training.com

www.e-trainingonline.com



Leave a Reply