Training K3 Bekerja di Ketinggian Fakultas Kehutanan UGM

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat melakukan pekerjaan di ketinggian. Peserta akan mempelajari peraturan perundang-undangan terkait, identifikasi bahaya, pengendalian risiko, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) khusus bekerja di ketinggian, teknik akses dan posisi kerja yang aman, prosedur penyelamatan darurat, serta praktik terbaik dalam bekerja di ketinggian.

Tujuan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan standar terkait bekerja di ketinggian.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko saat bekerja di ketinggian.
3. Menerapkan langkah-langkah pengendalian risiko bekerja di ketinggian.
4. Memeriksa, menggunakan, dan merawat Alat Pelindung Diri (APD) untuk bekerja di ketinggian dengan benar.
5. Memahami dan menerapkan teknik akses dan posisi kerja yang aman di ketinggian.
6. Mengetahui dan memahami prosedur penyelamatan darurat saat terjadi insiden di ketinggian.
7. Melakukan inspeksi area kerja dan peralatan bekerja di ketinggian.
8. Menerapkan praktik terbaik untuk bekerja di ketinggian secara aman.

Materi

1. Pendahuluan dan Peraturan Perundang-undangan K3 Bekerja di Ketinggian:
   • Definisi dan ruang lingkup bekerja di ketinggian.
   • Statistik kecelakaan kerja di ketinggian dan dampaknya.
   • Peraturan perundang-undangan terkait K3 bekerja di ketinggian (nasional dan internasional jika relevan).
   • Standar dan pedoman teknis bekerja di ketinggian.
   • Hak dan kewajiban pekerja serta pengusaha terkait K3 bekerja di ketinggian.
2. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Bekerja di Ketinggian:
   • Jenis-jenis bahaya bekerja di ketinggian (jatuh, tertimpa benda jatuh, sengatan listrik, dll.).
   • Faktor-faktor penyebab kecelakaan bekerja di ketinggian (kondisi lingkungan, peralatan, perilaku pekerja).
   • Metode identifikasi bahaya (inspeksi, job safety analysis/JSA).
   • Penilaian risiko (probabilitas dan konsekuensi).
   • Hirarki pengendalian risiko (eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, pengendalian administratif, APD).
3. Alat Pelindung Diri (APD) untuk Bekerja di Ketinggian:
   • Jenis-jenis APD khusus bekerja di ketinggian (full body harness, lanyard, shock absorber, fall arrester, helm dengan tali dagu, sepatu safety).
   • Standar APD untuk bekerja di ketinggian.
   • Prosedur pemeriksaan sebelum penggunaan APD.
   • Cara penggunaan APD yang benar dan aman.
   • Pemeliharaan dan penyimpanan APD yang benar.
   • Batasan dan masa pakai APD.
4. Teknik Akses dan Posisi Kerja yang Aman di Ketinggian:
   • Penggunaan tangga yang aman (inspeksi, penempatan, sudut kemiringan).
   • Penggunaan perancah (scaffolding) yang aman (ereksi, inspeksi, penggunaan).
   • Penggunaan gondola (suspended platform) yang aman (inspeksi, operasi).
   • Penggunaan mobile elevating work platform (MEWP/aerial lift) yang aman (inspeksi, operasi).
   • Teknik tali-temali (rope access) dasar (jika relevan).
   • Prinsip-prinsip posisi kerja yang ergonomis dan aman di ketinggian.
   • Penggunaan sistem penahan jatuh (fall restraint system) dan sistem penangkap jatuh (fall arrest system).
   • Perhitungan jarak jatuh bebas (free fall distance) dan clearance.
5. Prosedur Kerja Aman (Safe Work Procedures/SWP) Bekerja di Ketinggian:
   • Pengembangan dan implementasi SWP untuk berbagai jenis pekerjaan di ketinggian.
   • Izin kerja (work permit) untuk pekerjaan berisiko tinggi di ketinggian.
   • Komunikasi dan koordinasi tim saat bekerja di ketinggian.
   • Penggunaan alat komunikasi yang efektif.
   • Pengamanan area kerja di bawah pekerjaan ketinggian (barikade, rambu).
   • Pengendalian cuaca buruk dan kondisi lingkungan ekstrem.
6. Inspeksi Peralatan dan Area Kerja Bekerja di Ketinggian:
   • Jadwal dan jenis inspeksi (harian, mingguan, bulanan).
   • Checklist inspeksi untuk APD, tangga, perancah, gondola, MEWP, dan peralatan lainnya.
   • Prosedur pelaporan hasil inspeksi dan tindak lanjut perbaikan.
   • Identifikasi dan penarikan peralatan yang tidak aman.
7. Prosedur Penyelamatan Darurat Bekerja di Ketinggian:
   • Identifikasi potensi situasi darurat (pekerja tergantung, pingsan, cidera).
   • Prosedur pelaporan dan alarm darurat.
   • Tim penyelamat dan peran masing-masing anggota.
   • Peralatan penyelamatan darurat (rescue kit).
   • Teknik penyelamatan dasar (self-rescue, buddy rescue, assisted rescue).
   • Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di ketinggian.
   • Simulasi penyelamatan darurat (jika memungkinkan).
8. Studi Kasus Kecelakaan Bekerja di Ketinggian dan Pembelajaran:
   • Analisis penyebab kecelakaan yang sering terjadi.
   • Pembelajaran dari insiden dan praktik terbaik.
   • Diskusi kelompok mengenai studi kasus.
   • Penerapan prinsip-prinsip K3 untuk mencegah terulangnya kecelakaan.