Menjadi Desainer Grafis Tanpa Sekolah Desain dan Seni

Menjadi Desainer Grafis Tanpa Sekolah Desain dan Seni

 

Deskripsi Menjadi Desainer Grafis Tanpa Sekolah Desain dan Seni 

     Perkembangan dunia digital menjadikan desain grafis sebagai salah satu kemampuan yang diperhitungkan.Tak hanya sebagai desainer grafis, desain juga diperlukan dalam berbagai pekerjaan lainnya, seperti social media specialist, UI/UX designer, hingga web designer.Di artikel ini,Glints akan menjabarkan tips-tips untuk belajar desain grafis. Selain itu, akan Glints jelaskan pula apakah pemula tanpa dasar desain grafis bisa mempelajarinya.

     Belajar Desain Grafis tanpa Sekolah Desain dan Seni.Sistem pendidikan yang fleksibel membuat semua ilmu bisa dipelajari di luar sekolah, baik formal maupun nonformal. Begitu pula dengan belajar desain grafis.Jika kamu tertarik pada bidang ini, kamu bisa mempelajarinya di banyak medium, mulai dari buku hingga internet.Meski demikian, ada beberapa hal dasar yang diajarkan di sekolah atau jurusan desain yang perlu kamu pelajari. Berikut beberapa di antaranya menurut Creative Boom.

1. Memahami dasar-dasar desain

Memutuskan untuk tidak menjalani sekolah formal dan nonformal adalah sebuah pilihan. Agar tidak salah langkah, ada satu hal yang wajib kamu pelajari: dasar-dasar desain.Dasar-dasar desain wajib dipahami oleh semua orang yang ingin belajar desain grafis. Hal ini meliputi warna, simbol, dan tipografi. Tiga hal ini wajib dipelajari karena keduanya merupakan pondasi untuk sebuah desain.Selain warna, simbol, dan tipografi, ada baiknya kamu juga mempelajari grid systemGrid system adalah sistem pembagian garis bagi seorang desainer yang menggunakan bantuan software.

2. Tentukan gaya dalam desain

Dalam metode pendidikan formal dan nonformal, menentukan gaya desain adalah hal fundamental dalam belajar desain grafis. Pasalnya, gaya akan mempengaruhi seorang desainer dalam membuat desainnya.

Desain terbagi dalam berbagai macam gaya, seperti logo, tipografi, ilustrasi, dsb. Meski beberapa orang mampu membuat beberapa gaya desain, tapi kebanyakan, orang dengan satu kemampuan akan lebih piawai.

Tips Belajar Desain Grafis bagi Pemula

Belajar desain grafis bagi pemula sama seperti belajar hal-hal lain. Bedanya, dalam desain grafis, tidak ada tuntutan untuk menciptakan desain yang menarik karena keilmuan ini berkaitan dengan selera.

Meski demikian, di dunia kerja, selera desain tidak akan berlaku. Di dunia kerja, ada permintaan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan keinginan klien. Entah itu dari segi warna, tipografi, dan ilustrasi.

Nah, berikut beberapa tips memulai belajar desain grafis buat pemula yang dirangkum dari HubSpot. Berikut di antaranya.

1. Belajar dari sekitar

Percaya atau tidak, inspirasi setiap orang adalah apa yang ada di sekitar mereka. Teori ini pada akhirnya membentuk seorang desainer untuk membuat desain yang condong terhadap gaya desain tertentu.

Meski demikian, mencari inspirasi yang demikian cenderung sulit. Apalagi, bila kamu tidak memiliki lingkungan yang juga menyukai desain.

Untuk mengatasi hal tersebut, HubSpot menyarankan untuk mengikuti beberapa desainer di media sosial.

2. Mengumpulkan desain yang menginspirasi

Hal pertama yang perlu kamu lakukan setelah memutuskan untuk belajar desain adalah mengumpulkan karya orang yang kamu anggap menarik. Ini bisa berasal dari banyak sumber, mulai dari Pinterest hingga Behance.

Penulis Austin Kleon dalam TEDx mengatakan bahwa, “Semua karya kreatif dibangun oleh apa yang terjadi sebelumnya.”

Dengan melakukan ini, kamu akan secara tidak langsung menginspirasi desain yang kamu buat di masa depan.

3. Membedah proses desain

Salah satu hal dasar dalam belajar desain grafis adalah membedah proses desain. Pasalnya, dalam setiap proses desain kamu akan belajar menggabungkan bentuk dan garis untuk membuat sesuatu.

Menganalisis proses di balik desain akan memungkinkan kamu untuk memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan karya. Terus bedah setiap desain agar otot-otot kreatif kamu bekerja.

4. Spesifikasi pencarian 

Persoalan terbesar seseorang ketika memutuskan belajar desain grafis tanpa guru adalah saat mengalami kesulitan. Nah, beruntungnya ada mesin pencari yang akan membantu kamu saat akan mulai membuat desain sendiri.

Tips terbaik saat menggunakan mesin pencari adalah masukkan kalimat yang spesifik tentang apa kesulitan yang kamu hadapi.

5. Buat ulang desain yang menurut kamu terbaik

Setiap desain yang indah berawal dari banyak percobaan. Apabila kamu ingin belajar desain grafis, cobalah untuk membuat ulang desain orang lain. Lakukanlah hingga apa yang kamu buat mirip dengan yang orang lain buat.

Namun ingat prinsip adanya hak cipta. Dalam konteks ini, yang kamu lakukan adalah hanya mereka ulang karya orang yang kamu gemari. Kamu tidak memilki hak untuk menyebarkannya dan mengklaim itu adalah karyamu.

6. Terima kritik dan saran

Karena berhubungan dengan selera, desain menjadi salah satu hal yang memiliki tolok ukur. Alih-alih terus membuat desain, cobalah untuk memamerkan desain kamu ke orang lain dan mintalah kritik serta saran.Kritik dan saran akan membantu kamu untuk terus berkembang. Kritik dan saran juga akan membantu kamu untuk menilai desain dan gaya seperti apa yang diminati oleh banyak orang atau masyarakat luas.

     Dalam menjadi seorang designer juga memerlukan sebuah software/aplikasi,berikut aplikasi yang sering digunakan untuk design grafis  :

1. Adobe Photoshop

Siapa yang tak pernah mendengar software yang satu ini. Bisa dibilang, Adobe Photoshop atau yang lebih sering disebut Photoshop saja adalah software desain grafis sejumat umat.

Bukan tanpa alasan, software yang memiliki icon berwarna biru dominan ini merupakan aplikasi yang paling mudah digunakan oleh semua orang, termasuk pemula.

Sebenarnya, Photoshop adalah software untuk mengolah atau editing foto dan gambar. Tapi belakangan, software yang satu ini menjadi andalan banyak orang untuk keperluan grafis, seperti membuat logo, banner, dan lain-lain.

Ada banyak tools yang memudahkan pengguna dalam mengolah foto, seperti crop tool, healing brush, lasso tool, dan lain sebagainya.

Photoshop bukan hanya digunakan untuk kalangan profesional, tapi juga mereka yang baru tertarik pada dunia grafis. Memulainya pun tak sulit, karena sudah banyak panduan yang bisa kamu temukan di YouTube.

Mulai dari mengganti background pada gambar atau foto, mengubah paradigma pada warna, hingga mengganti objek pada suatu foto atau gambar dengan sesuatu yang lain.

Keunggulan-keunggulan itu yang membuat Photoshop jadi software desain grafis andalan banyak orang.

2. Corel Draw

Software kedua yang patut digunakan untuk membuat suatu desain grafis adalah Corel Draw. Sama seperti Photoshop, Corel Draw juga telah memiliki basis penggemarnya sendiri.

Ini yang membuat Corel Draw menjadi satu di antara banyak aplikasi yang harus dimiliki untuk para desainer.

Secara fungsi dan kegunaan, Corel Draw memiliki perbedaan kentara dengan Photoshop. Corel Draw lebih unggul pada kemudahannya dalam membuat karya visual seperti logo, poster, banner, bahkan undangan pernikahan sekali pun.

Software desain grafis yang satu ini memiliki fungsi utama sebagai pembuat atau pengolah gambar dengan basis vector.

Corel Draw memiliki banyak fitur unggulan seperti selection dan pemberian effect. Software yang satu ini juga sudah menjadi sesuatu yang wajib dimiliki pada banyak perusahan besar di bidang grafis desain.

Bahkan, cara mengoperasikannya telah menjadi bahan ajar di beberapa sekolah desain.

3. Adobe InDesign

Jika diurutkan, mungkin perusahaan Adobe adalah yang paling banyak memiliki software pengolah gambar berkualitas.

Selain Adobe Photoshop, ada juga Adobe InDesign. Kamu bisa menggunakan software desain grafis yang satu ini untuk mendesain layout majalah, tabloid, atau koran.

Ya, salah satu fungsi dari software ini adalah mengatur layout pada media cetak. Adobe InDesign juga menawarkan fitur untuk membuat gambar menjadi blur dan membuat obyek transparan.

Tidak perlu khawatir dengan pengerjaannya, karena Adobe InDesign mampu melakukan import data dengan berbagai format, seperti .JPG, .psd, bahkan .doc dan .pdf.

Kamu juga bisa menyimpan hasil akhir dalam banyak format, sehingga tidak perlu khawatir jika tidak compatible dengan komputer lain.

4. Adobe Illustrator

Hampir mirip dengan Corel Draw, Adobe Illustrator memiliki kemampuan yang mumpuni dalam pengolahan foto atau gambar berbasis vector.

Kamu bisa menjadikan Adobe Illustrator sebagai alternatif lain dari Corel Draw untuk membuat desain grafis visual seperti poster, banner, atau logo.

Adobe Illustrator memiliki perpaduan dari Corel Draw dan Photoshop. Mengapa demikian? Adobe Illustrator mampu menghasilkan objek akhir dengan resolusi yang tinggi, didukung dengan fitur-fitur yang serupa dengan Corel Draw.

Variasi warna yang disediakan lebih lengkap, sehingga membuatmu bisa memadupadankan atau bermain gradasi.

Meski mampu mengolah file dengan ukuran di atas 50 MB, output yang dihasilkan memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan Adobe Photoshop dan Corel Draw.

Gunakan Software Desain Grafis yang Sesuai

Dalam mengolah foto atau gambar, kamu perlu menggunakan software desain grafis yang cocok dengan kebutuhanmu. Misalnya, jika akan membuat sebuah poster, kamu bisa menggunakan Corel Draw. Sedangkan saat mau membuang background pada foto, kamu bisa memakai Photoshop.

Intinya, belum ada satu jenis software saja yang bisa memenuhi semua kebutuhan desainmu. Sebaiknya memang kamu berlatih dengan berbagai software yang paling banyak digunakan oleh desainer. Apa pun yang harus kamu kerjakan, kamu pun sudah punya “senjatanya”.



Leave a Reply

Open chat
Ada yang bisa Kami bantu?